Cerita Cinta


 CINTA LAMA
By. Milo


CLBK Cinta lama bersemi kembali itu kata anak-anak remaja jaman sekarang kalau balikan ma pacar yang udah lama g ketemu tapi beda cerita neh dengan ku bagi ku CLBK itu Cinta lama belum kesampaian hehe. Aku Dinda anak cwe yang suks rame dan iseng hehe akhir-akhir ini aku sibuk kuliah di salah satu kampus di Semarang aku jarang pulang ke rumahq yang cuacanya selalu dingin maklumlah kota q terletak di antara dua gunung yaitu gunung Sindoro dan gunung Sumbing g kalah lagi tuh ma gunung Dieng yang selalu dingin tapi banyak tempat wisata loh di sana banyak juga wisatawan asing yang datang berkunjung ke Dieng untuk menikmati keindahan alamnya yang masih ASRI atau sekedar jalan-jalan di akhir pekan.
Udara dingin masih setia menemani ku di pagi ini“Semoga hari ini g hujan” doa q di pagi hari saat bangun tidur awan mendung sedikit menyelimuti langit yang biasanya cerah.Hari ini aku janjian dengan salah seorang teman ku waktu SMA dulu untuk bertemu yaa.. sekedar nostalgia gitu dia kakak kelas ku dulu sebut saja Putra anak yang pendiem dan dingin terutama ma cwe padahal g sedikit adik kelas yang naksir ma dia termasuk aku hsst janagn keras-keras ntar Putra denger lagi. Seneng juga aku bisa ketemu dia lagi hari ini hehe. Q starter motor kesayangan ku yang jarang ku pakai q berjalan dengan perlahan tapi pasti melewati jalan-jalan kenagan yang sudah hampir 2 bulan g ku lewati, zzttt..zzzttt.. tiba-tiba ponsel ku bergetar tanda ada sms yang masuk “pasti Putra” ujar  q lirih, dia sudah menunggu q di tempat yang kita janjikan. Aku langsung tancap gas dan cepat-cepat ke sana.
Ku lihat ada seorang cwo di atas motor  melambaikan tanganya di seberang jalan sambil tersenyum kecil tiba-tiba tanganku dingin dada ku berdebar kencang wajah ku memerah saat dia menghampiri ku dan mengulurkan tangannya mungkin karna udah lama g ketemu “hey Dinda kog baru sampai?” suaranya yang agak pelan menyapa ku “maaf tadi sedikit macet di jalan kamu udah lama nunggu?” aku memberikan alasan dengan sedikit cengengesan jadi salting deh aku dasar Dinda.Hampir satu menit penuh kita saling diam “Jalan-jalan aja yuk dari pada di sini g enak” Putra memulai pembicaraan suaranya yang hampir 2 tahun g pernah ku dengar ternyata g berubah “ayo... maen ke mana?“ jawab ku dengan semangat Putra mengerutkan dahinya sambil mikir “Dieng..gimana kalau ke Dieng aku pengen ke sana “ usul ku sambil mengharap Putra menerimanya.Putra tersenyum dan menganggukan kepalanya tanda setuju aku senang sambil senyum-senyum sendiri.
Akhirnya setelah hampir 2 tahun g ketemu sekarang aku bisa ketemu bahkan  bisa duduk di atas motor Putra dan di boncengin dia serasa hujan bunga di hati ku hehe lebay kalau banjir bunga gimana coba,penjual bunga bisa g laku tuh.Udara dingin yang menusuk tulang membuat ku cukup kedinginan dan pilek yang g di undang seketika itu menyerang ku haduh tambah lengkap deh penderitaan ku, tangan Putra yang sedikit dingin tiba-tiba memegang tangan ku dan memasukanya ke dalam saku jemper yang dia pakai udara dingin seakan hilang saat itu juga,tangan ku yang tadinya dingin sekarang agak hangat.Pembicaraan kecil saat dalam perjalan pun membuat suasana menjadi santai dan hangat.”Dinda kamu mau kemana? Tanya Putra sambil menoleh ke arah ku “ke mana yaa..kemana aja deh yang penting asik hahaha” aku menutup mulut ku yang ketawa lebar malu kalau Putra tau masa anak cwe ketawanya lebar-lebar hussst ntar kalau bau gimana coba.
Hamparan pepohonan yang mengelilingi sebuah danau yang berwarna hijau ke biru an menambah indahnya suasana alam yang udah lama g ku rasakan doa ku tadi pagi ternyata manjur hari ini langit cerah alam sepertinya bersahabat dengan ku.Pengunjung Danau Telaga Warna lumayan banyak ada pasangan kekasih,keluarga,dan sekelompok sahabat kepompong hssst ada bule juga loh.  Kami mengelilingi danau sambil ngobrol santai dan sesekali aku mengambil foto pemandangan di dekat danau yang masih alami menggunakan kamera ponsel ku g kalah narsisnya Putra juga berfoto dengan gaya khas dia yang ala hiphop tambah lucu tuh si Putra tanpa ada rasa malu kita juga berfoto bardua,ada wisatawan lain yang sesekali melirik kami yang  narsis foto sani sini hehe maklum lah pak anak muda jaman sekarang narsis-narsis.Udara dingin masih menemani aku dan Putra angin selalu berhembus kencang dan membuat rambut ku yang panjang terurai menjadi berantakan sesekali aku menata rambut ku menggunakan jari-jari tangan ku agar rapi,emmm kenapa ya cwe kalau di depan cwo selalu ingin tampil sempurna ckckckck padahal cwo kadang cuek dengan yang gituan.”kamu capek g si Din..duduk yuk”Putra menarik tanagan ku dan kami duduk di tempat duduk di kursi dekat danau di bawah sinar matahari yang hangat wajahnya sedikit pucat karena udara yang dingin “huuft dingin banget ya..wajah mu  pucat kamu sakit Put?dah makan belom si?” tanya ku dengan nada sedikit kawatir dan mengigit bibir bawah ku “eggak sakit kok km tenang aja Din aku Cuma sedikit capek “ aku kasihan lihat wajah Putra yang semakin pucat mungkin dia belum makan “Putra cari makan yuk aku pengen makan lapeerrrr.,.,” aku memegang perut ku dan ketawa kecil.Putra membeli makanan dan minuman di tempat penjualan makanan di dekat parkiran motor, aku udah g sabar pengen makan dan minum cacing dalam perut ku udah pada demo minta makan hehe.
G lengkap rasanya kalau pergi ke Dieng tapi g ke Candi Dieng.”Langsung pulang neh Din,masih pengen maen neh mumpung belum sore ke Candi Dieng yuk?Putra merayu sambil senyum-senyum “tapi jangan lama-lama ya nanti aku pulangnya ke sorean “ aku menyetujuinya dan berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor.Warisan dari nenek moyang yang indah itulah Candi Dieng yang sudah sedikit rusak karena di makan waktu dan kurangnya perawatan. Di bawah gubuk kecil aku dan Putra memakan makanan dan minuman yang sudah kami beli tadi Putra menyuapi ku denagan makanan sampai memenuhi mulut ku, aku susah menelanya Putra hanya tertawa dan mencubiti pipi q yang sedikit memerah.Canda dan tawa mengiringi perjalanan kita g krasa udah jam 16.00 aku harus pulang karna perjalanan ku ke rumah cukup jauh.”Hujan..aduh gimana nih pulang yuk “pinta ku ke Putra,sepanjang perjalanan pulang Putra menceritkan kegiatan sehari-harinya dan sedikit cerita tentang keluarga dan kisah cinta dia yang kandas di tengah jalan.Kasihan juga Putra harus di tinggalin cwe nya tapi g apa lah di sisi lain aku juga senang.Air yang turun dari langit semakin lama semakin deras baju dan celana ku sedikit basah begitupun Putra. Putra memegang tangan ku dengan erat dan berusaha menghangatkan tangan ku yang kedinginan dan lelah selama setengah hari penuh jalan-jalan, tiba-tiba hati ku g karuan ku merasakan hal yang berbeda meskipun sudah lama kita g bertemu ku merasakan ada getaran cinta di hati ku,apakah benar aku suka Putra apa Cuma perasaan sesaat saja? Ku pejamkan mata, ku hela nafas dan ku coba menyadari bahwa g mungkin Putra menyatakan Cinta nya pada ku meskipun ku yakin kalau Putra juga mempunyai perasaan yang sama seperti ku.Hujan semakin deras dan kami memutuskan untuk berteduh di warung bakso di pinggir jalan untuk menunggu hujan reda meski basah kuyup aku g malu krna banyak juga pelanggan lain yang basah maklum musim hujan,rasa cinta ku semakin membesar ketika Putra terus memegang tangan kanan ku saat makan seisi warung makan itu seakan melihat kami berdua dengan tatapan iri dan senyum simpul, Belum pernah aku mendapatkan perhatian dari seorang cwo seperti itu Putra membuat ku semakin gila dan g kuat menahan perasaan ku yang semakin detik semakin bertambah.
Semangkuk bakso dan segelas teh hangat membuat tubuh ku menjadi hangat,Putra tiba-tiba memegang tangan kanan ku dan tersenyum aliran darahku semakin kencang,dada ku berdegup cepat,wajah ku semakin panas menahan rasa suka ku ma Putra apakah dia tau tentang perasaan ku yang bergejolak ku lihat tatapan matanya yang sedikit sayu seakan tak mau aku pergi lagi “kenapa hari ini begitu cepat” kata Putra dia memegang tangan ku lebih erat “walau hari ini seakan cepat tapi bagi ku hari ini indah banget makasi ya Put untuk hari ini”ku menatap wajah Putra ku juga g mau hari ini berlalu Put terlalu indah bisa bertemu kamu lagi cinta lama ku.Aku lihat ponselku “astaga udah jm 17.30 aku harus pulang “ Putra masih memandangiku seakan g peduli dengan perkataan ku tadi  tiba-tiba Putra mencubit pipiku “apa-apan sih Put sakit tau aku harus pulang neh udah hampir magrib” hujan tak kunjung reda membuat suasana menjadi dingin kembali  begitu berat harus kehilangan dia lagi untuk sementara waktu. “ayo pulang ntar kamu dimarahi ortu kalau pulang telat” ucap Putra sambil berjalan keluar dari warung bakso itu.Perasaan apa ini kenapa aku harus sedih ketika berpisah denagn Putra senyum manis dari wajahnya yang membuat aku mabuk kepayang menjadi akhir perjumpaan kita hari itu meski g ada kata cinta atau sayang dari mulutnya tapi bagiku hari ini memang indah dan g akan terlupakan entah kapan lagi aku bisa bertemu dengan Putra Cinta Lama ku.

1 komentar: